tsumumbul

TW// KEBAKARAN

“Kok bisa ya dia mati abis itu roh nya masuk ke badan orang lain. Keren ga sih kalo aku kayak gitu, Mbak?” tanya Sanzu dalam intonasi bercanda yang dibalas tawa oleh si 'Mbak' yang sedang melipat pakaian bersih.

“Gausah aneh-aneh, mending kamu mandi habis itu makan malam bareng yang lain terus tidur. Biar besok semangat kerjanya.” nasehat Mbak lalu mengangkat keranjang pakaian dan memasukkan baju kedalam lemari kayu yang besar.

Read more...

Part 2 slight ransuya

Oke, ada dua hal yang sudah Sanzu ketahui malam ini.

Pertama, Mitsuya Takashi temannya yang hampir sempurna dan kolong loker tak pernah sepi dari surat pernyataan cinta itu ternyata sudah memiliki pacar.

Read more...

Part 1

Sanzu dan Takeomi berjalan sambil memakan sosis bakar milik Sanzu menuju ke tempat teman Takeomi yang kebetulan berada ditempat tidak jauh dari sini.

“Waduh rame banget yang pacaran,” ucap Takeomi melihat sekitar alun-alun kota ramai dengan muda-mudi memadu kasih.

Read more...

Dalam perjalanan menyusul adik perempuan yang sudah lama tak ia temui, Sanzu sudah membeli macaroni dan susu kotak rasa stoberi favorit Senju.

Sanzu sudah sampai di area sekolah Senju yang sepi. Banget.

“Ini vibe nya udah kayak film horor, cuman sekarang panas aja cuacanya.” monolognya sambil berjalan masuk ke area sekolah.

“Permisi,” salamnya menengok kearah lorong sekolah yang hening.

“Haduh bun, ini beneran sekolahnya Senju kan? Apa jangan-jangan gue salah sekolah lagi,” gumamnya yang mulai merasa ragu karena sekolah ini tak terlihat tanda kehidupan.

Sanzu berjalan melihat-lihat kelas belajar melalui jendela, siapa tau Senju ketiduran di mejanya gitukan. Tetapi, tiba-tiba ada yang memegang bahunya.

Oke, gue sadar dan percaya diri kalo gue ganteng+cantik dan gue selalu mengeluh pen punya gandengan, tapi ga yang kasat mata.

“Kak Chiyoo??”

Terdengar suara yang ia kenali sebagai suara dari adik perempuannya, Sanzu pun menoleh menemukan lelaki yang tingginya mungkin empat kali lebih tinggi dari Sanzu sedang menggendong Senju yang mengunyah permen kapas.

“KAK CHIYOO!!” teriak Senju sambil merenggangkan tangannya dan membuat Sanzu sadar dari ke-terpesona-annya.

“Senjuuu” sahutnya sambil merentangkan tangan untuk memeluk Senju yang sudah diturunkan oleh lelaki itu.

Mereka berpelukan dengan Sanzu yang berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Senju adikknya.

“Senjuu kok makin cantik? Nih pipinya gembul bangett,” ucap Sanzu sambil mencium pipi Senju yang dibalas giggle oleh Senju.

“Mam apa aja selama Kakak ga disini hm? Pasti mam ayam goreng ya?” Tanya Sanzu lalu berdiri sambil menggendong Senju.

“Iyyaa, sama Mamah makan ayam tepung kriuk banyaakkk” balas Senju senang.

rinzu very very short au edisi malming, asik

Sanzu Haruchiyo, anak kedua dari tiga saudaranya baru saja tiba di rumahnya setelah menginap di rumah sang kakek dan neneknya.

Dan di pagi hari yang cocok untuk rebahan ini, dia malah diminta Ibundanya untuk pergi ke pasar membeli kentang.

Read more...

Tok Tok

Suara ketukan pintu di pagi hari membuat Ran yang sedang membuat sarapan itu heran. Siapa orang gila yang datang bertamu pada jam delapan pagi dan itu di hari Minggu?

Akhirnya Ran pun melepaskan apronnya dan berjalan kedepan untuk membuka pintu, karena Rindou sendiri masih sibuk di kamar mandi.

Read more...

Di suatu malam, di tengah taman kota, ditemani dengan beberapa botol soda, snack, dan bungkus rokok.

Mendudukkan diri, mengistirahatkan pikiran setelah seharian dipaksa untuk bekerja. Tidak ada yang memulai percakapan. Hanya suara angin dan hewan malam yang ramai.

Read more...

Malam hari ini indah, meskipun hanya ditemani oleh suara jangkrik dan semilir angin malam, tapi Kazutora nyaman dengan itu.

Bulan purnama bersinar dengan bangganya, merasa percaya diri karena ditatap oleh netra coklat milik Kazutora.

Read more...

“Jadi gini Zu, nah inikan lobby sebelah lobby ada ruang guru abistu sampingnya ruang guru ada ruangan multimedia.” Jelas orang didepan Sanzu sambil menunjuk pada denah di depan mereka.

Read more...

“Serem banget bro, dateng-dateng udah cerah banget tuh muka,” ucap Ken yang biasa disapa Draken kepada Rindou yang baru datang ke kantin dengan senyuman lebar.

Tidak seperti biasanya.

Read more...