O1

Malam hari ini indah, meskipun hanya ditemani oleh suara jangkrik dan semilir angin malam, tapi Kazutora nyaman dengan itu.

Bulan purnama bersinar dengan bangganya, merasa percaya diri karena ditatap oleh netra coklat milik Kazutora.

“Masuk Jut, udah malem takutnya nanti masuk angin.” Ajak seseorang berhelai pirang yang menyender di tepi pintu.

“Entar lagi, masih mau menikmati waktu galau.” Balas Kazutora seakan mengerti siapa yang ia ajak bicara.

“Alay, cepet masuk. Nanti kalo lu sakit yang kena marah Izana tuh gue, bukan elu.” Ucap dia lagi.

“Entar deh Mik, gue masih mau kangen-kangenan.” Balas Kazutora lagi.

Karena merasa greget, Mikey pun berjalan dan merebahkan dirinya disebelah Kazutora yang masih nyaman menatap ke arah bulan.

“Lagi kangen sama siapa si? Galau banget keknya,” tanya Mikey

“Hanma, dia kan diusir dari sini pas bulan purnama kayak gini.” Jawab Kazutora tanpa bertele-tele.

“Masih inget aja lu, udah lama banget itu ga si?” Gurau Mikey.

“Ingetlah, jadi pengen nyusulin dia deh, kangen berat nih.” Balas Kazutora yang terdengar seperti niat sungguhan.

Wajah Mikey berubah menjadi datar, dia tau dengan jelas cerita mengenai 'Hanma' ini. Hanma ini diceritakan memiliki 'teman' yang berbeda dengan mereka semua. Dan mungkin mereka berdua memang sudah saling percaya, dan Hanma memberitahukan kepada 'temannya' tentang jati dirinya.

Namun naas, hal ini diketahui oleh para pemimpin mereka dan dengan terpaksa mereka harus 'dihilangkan' agar rahasia ini tetap terjaga dan kehidupan ini tetap seimbang.

Sehari sebelum Hanma dan temannya ini 'dihilangkan', Hanma dan temannya pergi keluar selamanya dari dunia mereka.

“Jangan aneh-aneh Jut, gue tau lu kangen tapi ga gini juga caranya.” Larang Mikey, dia tidak mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi pada Kazutora. Mikey sudah menganggap Kazutora sebagai salah satu bagian keluarganya.

“Dih, jangan lembut gini dong Mik, geli gue. Huek.”

Emang sekalinya orang jail, tetap akan menjadi jail. Inilah mengapa Mikey suka sekali mengibarkan bendera perang kepada Kazutora. Tetapi, setidaknya Kazutora sudah tidak menggalau lagi.

“INI UDAH TENGAH MALEM WOI, MASUK GA?!!”

Teriakan milik Izana mengagetkan mereka berdua yang masih tertawa bersama. Dan setelah teriakan itu keluar, mereka berdua bergegas masuk ke dalam sebelum tendangan Izana mengenai bokong mereka.