Saturday Night
Part 2 slight ransuya
Oke, ada dua hal yang sudah Sanzu ketahui malam ini.
Pertama, Mitsuya Takashi temannya yang hampir sempurna dan kolong loker tak pernah sepi dari surat pernyataan cinta itu ternyata sudah memiliki pacar.
“Sanzu ga kedinginan pake kaos doang? Sekarang anginnya kenceng banget soalnya,”
Dan yang kedua adalah mas-mas tampan tadi siang yang ia temui saat menyusul Senju sekarang ada disampingnya sedang bercakap-cakap dengannya.
“Eh engga kok, udah biasa soalnya dirumah AC setiap saat selalu nyala.” balasnya agak canggung.
“Nak Sanzu ga makan eskrim nya? Mau diambilin ta?” tawar Ibunda Haitani dengan lembut, membuat Sanzu langsung mengeluarkan senyuman lembut juga.
“Makasih te, udah makan eskrim juga tadi bareng Senju, hehe” tolaknya sopan.
“Ooh, kesini bareng keluarga ya? Kirain sama Takeomi doang. Sekarang mereka masih kemana?” tanya Ibunda Haitani.
“Iyaa bareng sama keluarga. Sekarang masih nemenin Senju yang minta naik delman sama kayaknya masih beli kebab.” jawab Sanzu yang agak sedikit salting ditatap sosok cantik seperti Ibunda Haitani.
“Owalah gitu, Sanzu cantik ya? Gamau jadi anak tante? Anak tante ganteng semua, capek liatnya.” curhat Ibunda Haitani.
“Apanya yang ganteng, Dek Taka ini cantik loh Bun,” sergah Ran yang datang dengan Mitsuya dipelukannya.
“Takashi itu anaknya Mamahnya lah Bang, kamu gimana sih? Kalo dia anak Bunda ya kamu gaboleh nikah sama Taka,” balas Ibundanya yang menyuruh Mitsuya duduk disebelahnya.
“Yaudah Dek, kamu tetep anak Mamahmu aja, biar kita bisa nikah.” ucap Ran yang bersimpuh di depan Mitsuya.
“Iyaaa Mas, ngapain sih masih disini. Ituloh ditunggu sama Takeomi,” jawab Mitsuya sambil menunjuk Takeomi yang sudah bosan dengan segala keuwuan didepannya.
“Hehe, Mas pergi dulu kamu diem disini aja sama Bunda. Bun, mau pergi sama Takeomi ya, nanti balik kok.” ucapnya berpamitan.
“Sanzu kalo bosen porotin aja Harin, dia banyak duit.” ucapnya lagi sedikit bercanda dan bersaran.
“Gajelas,” balas Rindou sedangkan Sanzu hanya tertawa pelan.
“Oh iya, Sanzu sama Rin sudah ketemu belum?” kepo Ibunda Haitani diikuti wajah Mitsuya yang seakan-akan berkata 'hayoloh udah dijodohin nih, wkwk'.
“Udah te, tadi siang pas nyusul Senju disekolahnya.” jawab Sanzu.
“Oh jadi mbak-mbak cantik yang diceritain Rin tadi siang itu kamu toh?” ucap Ibunda Haitani dengan sengaja membuat Rindou melebarkan matanya dan menatap Bundanya jengkel.
“Bun,,” ucap Rindou
“Loh apa? Bunda kan cuman bilang aja, Sanzu gapapa Nak? Mukanya kok merah?” tanya Ibunda Haitani sengaja (lagi).
Dan Sanzu hanya membalas gelengan pelan, Mitsuya sudah menahan tawa sedari tadi. Jika Ibunda Haitani sudah berusaha seperti ini artinya dia ingin Sanzu menjadi bagian dari Haitani untuk Rindou.
“Loh? Astagaaa lama banget ga ketemu!!” teriak dari seseorang yang Sanzu kenal sebagai suara Mamahnya.
“Loh, kok?? Astaga kangen banget.” balas Ibunda Haitani memeluk Mamah Sanzu.
“Kamu kapan pulang dari US? Kok gak ngabarin?” tanya Ibunda Haitani.
“Udah, tapi kayaknya kamu ganti nomer deh. Pas aku telpon ga terhubung.” balas Mamah Sanzu.
“Oohiyaa, handphone ku yang itu ga sengaja nyebur di bath-up, jadi mari total.” ucap Ibunda Haitani lalu mereka melanjutkan bercakap-cakap.
Menghiraukan Rindou dan Sanzu yang masih malu-malu kambing.
“Kak Riiiiiiinnnnn!!!” teriak Senju yang mendudukkan diri ditengah-tengah mereka.
“Liaattt, Senju bawa kebab!! Ada saosnyaa, banyaakkk!” cerita Senju dengan semangat.
“Iya, sekarang makan ya nanti kalo dingin gaenak.” balas Rindou.
“Punya Kakak mana Nju?” tanya Sanzu kepada Senju yang memakan kebab berantakan.
“Eum?? OH ADA DI PAPAH!!” jawab Senju semangat, “Bentar ya Kak Chiyoo, Nju ambilin.”
“Engga usah, kamu lanjut mam aja, biar kakak ambil sendiri.” tolak Sanzu yang sudah bangkit.
“Nju ajaa, soalnya mau sekalian minjam hape Papa, eheh mau liat Spombob. Kakak disini aja bareng Kak Rin,” ucap Senju lalu berlari menuju Papa untuk mengambil pesanan Sanzu dan meminjam handphone.
“Kamu duduk sini, temenin aku.” ucap Rindou membuat Sanzu dengan gugup untuk kembali duduk.
“Kok jadi aku-kamu?” tanya Sanzu basa-basi aja sih.
“Ya terus? Mau mine-yours?” ucap Rindou gasengaja ngegombal. Dan wajah Sanzu panas lagi.
“Gombal banget,”
“Loh kalo kamu mau ayo aja, aku sih mau jadi 'yours' dan kamu jadi 'mine'.”
Mendengar itu, membuat Sanzu menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.
Dan Rindou tertawa, membuka kedua tangan Sanzu. Mereka bertatapan dengan wajah senyum+jail Rindou sedangkan wajah Sanzu sudah merah+sebal.
“Gemesnyaa, lebih gemesan kakaknya daripada adeknya.” ucap Rindou lagi dan membuat pipi Sanzu makin memerah.
“Tuh tuh, pipinya makin merah.”
“Dieemmmm”
Lalu Sanzu secara tak sadar menyembunyikan wajahnya di dada Rindou, karena Rindou masih memegang tangannya.
Berpindah dari memegang tangan Sanzu menjadi memeluk badan Sanzu.
“Waduh, liat tuh Bun udah peluk-pelukan aja. Senju yang disampingnya ga dipeduliin.” adu Mitsuya pada Ibunda Haitani.
—fin. © all contents by tsumumbul.