Berangkat!

Tok Tok

Suara ketukan pintu di pagi hari membuat Ran yang sedang membuat sarapan itu heran. Siapa orang gila yang datang bertamu pada jam delapan pagi dan itu di hari Minggu?

Akhirnya Ran pun melepaskan apronnya dan berjalan kedepan untuk membuka pintu, karena Rindou sendiri masih sibuk di kamar mandi.

“Yo, good morning sulung Haitani!!” Sapaan semangat dari seorang lelaki dengan backpack di punggungnya tak lupa juga senyuman lebar.

“Selamat pagi juga, tapi please bilang siapa orang gila yang bakalan bertamu di jam delapan pagi pas hari Minggu?” Tanya Ran dengan wajah sabarnya setelah membalas sapaan selamat pagi dari Baji.

Ya, orang gila tak tau diri itu Baji Keisuke. Si yang paling sering susah bangun pagi, kini sudah menampakkan batang hidungnya di teras rumah Haitani.

“Gue ga bertamu bro, kitakan mau berpergian.” Jawab Baji tidak merasa bersalah.

“Hahhh, yodahlah yok masuk. Dah sarapan belum? Gue baru aja selesai buat sarapan.” Ajak Ran membuka pintu lebih lebar, membiarkan Baji masuk.

“Nope, gue dah makan makanan empat sehat lima sempurna yang dimasak Bunda. Gue mau minta jus alpukat aja, ada ga?” Pintanya ngelunjak. Tapi Ran sudah lama berkawan dengan Baji jadi tidak heran dengan sifatnya yang tidak tau malu itu.

Ran pun menunjuk kearah kulkas, memberi tahu bahwa jus alpukat yang diinginkan Baji ada didalamnya.

“Siapa yang dah dateng, Bang?” Tanya Rindou dengan handuk putih di rambutnya yang basah itu.

“Baji.” Jawab Ran singkat. Maaf, dia sudah lapar.

Rindou tolehkan kepalanya kearah ruang tengah, dimana ada Baji yang dengan santainya meminum jus sambil menonton kartun.

“Tumbenan Ji? Lu ga sarapan dulu?” Tanya Rin sambil menepuk pundak temannya itu.

“Udah, gue minta jus alpukat aja.” Jawab Baji.

Rin mengangguk dan meninggalkan Baji yang sudah sibuk dengan televisi itu dan menghampiri kakaknya yang sedang sarapan.

“Entar lagi yang nyetir Hanma kan?” Tanya Rin kepada Ran yang sedang scroll handphonenya.

“Iya, kan cuman dia yang paham sama jalan ke desanya.” Jawab Ran lalu melahap suapan terakhirnya.

Rindou yang mendengar itupun hanya menganggukkan kepalanya dan dengan hikmad menikmati sarapan telur ceplok miliknya.

Ran meninggalkan ruang makan setelah mencuci piring bekasnya dan menemani Baji di ruang tengah sambil menunggu yang lain datang.

“Eh mendung ga sih? Udah jam setengah sembilan, masih belum ada sinar matahari.” Ucap Baji yang tau ada Ran duduk disebelahnya.

“Lah iya juga, yaudahlah ya lagian kita naik mobil.” Balas Ran yang baru sadar cuaca diluar mendung.

“Okelah, btw Hanma masih mau beli snack katanya, terus yang lain udah pada otw.” Ucap Baji dengan kabar di grup mereka.

“Sip, gue tinggal yak, mau manasin mobil dulu.” Ucap Ran lalu pergi ke garasi.

“Ini si dua Haitani beli jus dimana dah, besok-besok minta Bunda beliin deh.” Gumam Baji sambil melihat botol jus alpukat itu tajam.


Mereka semua sudah duduk di dalam mobil, dengan Hanma yang mengendarai.

“Coba setel lagu duakali yang More And More,” pinta Kakucho pada Koko yang punya Spotipy premium.

“Mending lagu yang membangkitkan semangat aja, kayak Mars Perindo.” Usul tak masuk akal milik Baji.

“Gausah aneh-aneh lu anjir, gue pentung juga nih lama-lama.” Omel Draken lalu menabok bahu Baji disampingnya.

Posisi Baji yang dekat dengan jendela di sebelah kanan lalu ada Draken di tengah di sebelah Draken ada Kakucho. Dibelakang ada Koko dan Rindou yang marathon film horor untuk membunuh waktu. Dan di depan ada Hanma yang memegang kemudi, disebelahnya ada Ran.

“Nih, cari sendiri. Gue mau nonton film horor jan ganggu.” Jawab Koko menyerahkan iPhone-nya pada Baji.

“Anjir gue megang iPhone!!” Teriak Baji heboh.

“Nonton apasih?” Tanya Kakucho kepo pada Rin dan Koko. Pasalnya mereka sangat serius menatap laptop itu.

“Horor tentang vampire.” Jawab Rindou singkat.

“Siapa aktornya?” Tanya Kakucho lagi.

“Ituloh, lo ngerti Wakasa Imaushi ga?” Tanya Koko

“Ooh dia toh, semua film yang ada dianya pasti laku keras.” Bukan Kakucho yang menjawab, tapi Draken.

“Siapa dah? Kok gue ga ngerti?” Tanya Kakucho heran.

“Cari di gugel, jan kek orang susah.” Suruh Draken lalu menyamankan diri untuk tidur.

“Owalah ini, cantik anjir padahal jantan.” Ucap Kakucho.

Marilah seluruh rakyat Indonesia

Arahkan pandanganmu ke depan

“ANJIR JI, JANGAN SAMPE LU GUE KELUARIN DARI MOBIL YA ANJENG!” teriak Hanma merasa pusing dengan tingkah laku ajaib Baji.

“Wkwk, biar lu ga ngantuk.”

Sedangkan Ran dan Draken mencoba untuk tidak peduli dan menutup mata untuk tidur, sedangkan Kakucho masih menjelajahi para pemain dari film yang ditonton Rindou dan Kakucho.

© tsumumbul To be Continued.