tsumumbul

tin tin

“Wuaaduuh babang gojek udah dateng,” gurau Baji setelah duduk di samping kemudi dengan Rindou sebagai pengemudinya.

“Jangan ngebuat gue nyesel ya Ji udah ngejemput lu.” Sahut Rin agak sebal.

“Wkwkwk, eh betewe entar lagikan kosong ga si, gaada kbm maksudnya,” ucap Baji memulai percakapan.

Read more...

“SENJUUU BABIII, MANA LO ANJENG???” teriak Sanzu sekeluarnya dia dari kamar.

“Jadi si Senju ini babi apa anjeng?” Tanya anak pertama keluarga Akashi entah pada siapa.

“Monyet kali ya?” Jawab Takeomi sendiri, biarin aja dia emang aneh.

“APASI BRODI? HEBOH BANGET, KANGEN YA?” balas Senju tak lupa teriak juga.

Read more...

“Jadi 'sibuk' yang dimaksud Sanzu tuh ngapel??” Tanya Baji sambil scroll hp nya.

“Iya kali, udah itu cepetan napa Ji balonnya, mau dipasang nih,” ucap Hanma yang menghias dinding ruangan tengah keluarga Sano dengan balon-balon berwarna-warni.

“Ini mejanya mau letakin dimana?” Tanya Ran yang baru datang sambil membawa meja yang lumayan panjang.

Read more...

Brrmm Brrmm

Suara motor terdengar dari halaman depan rumah keluarga Haitani, dan Rindou yang nyawanya masih terkumpul sebanyak 50% hanya menatap bingung.

Siapa orang gila yang datang bertamu di jam 6 pagi. Tapi ia tetap berjalan kedepan untuk mengintip dari jendela, melihat siapa yang datang.

Read more...

Maafkan atas update yang sangat telat ini, wkwk

Dengan terburu-buru Rindou menuju ke kelas Sanzu yang beberapa minggu terakhir ini sering menjailinya.

Tepat didepan kelas Sanzu, ia tidak melihat adanya eksistensi guru, jadi ia bertanya pada murid yang duduk dekat dengan pintu.

Read more...

Setelah kejadian di kantin yang membuat Rindou pusing tujuh keliling sama circle kakaknya, apalagi Sanzu Haruchiyo itu, duh.

Setelah istirahat sebentar setelah upacara penyambutan murid baru, kini saatnya masuk kelas masing-masing dan akan digiring oleh koordinator masing-masing kelas. Dan jeleknya, ketua koordinasi dikelas Rindou itu Sanzu Haruchiyo. Kenapa dari banyak murid disini harus Sanzu Haruchiyo itu yang jadi koordinator kelasnya sih??

Read more...

TW // gumoh, mengandung kebulolan insan bernama Sanzu.

“Rin,” panggil Sanzu kepada sosok manis didepannya yang memegang mangkuk berisi kocokan telur.

”...hm?”

Duh, gemas. Masalahnya Rindou noleh dengan mata tertutup dan menjawab suara bangun tidurnya.

Read more...

“Duh jangan gemes-gemes dong, nanti gue jadi cinta mati.”

Sanzu bisa disebut sebagai tamu tak diundang, tapi Sanzu bodo amat daripada gabut mending dia gangguin kawannya yang sedang memadu kasih. Lebih seru dan menantang.

“Urat malu lo udah putus apa emang gapunya malu?” Tanya Ran dengan posisi tangan dipinggang seperti ibu tiri berdiri dihadapan anak tirinya, Sanzu.

“Ya gimana, gue gabut kalo cuman ngulet-ngulet dikasur, mending gue ikut nonton.” Jawab Sanzu.

Read more...

tw // genderband, fluff Enjoy! <3

(n.) tidakkah terlalu cepat jika aku menarikmu dalam lembaran kertas perjalanan hidupku?


Selesai berfoto-foto di spot yang menurut mereka aesthetic kini mereka berjalan santai sambil sesekali berhenti di salah satu stand makanan yang menarik dimata.

“Udah banyak nih makanan yang dibeli, nyari tempat duduk yuk?” Ajak Akaashi.

“Duluan aja, ini si Samu masih ngajak beli-beli lagi,” ucap Atsumu

“Oke, nanti telepon aja kalo udah selesai, kita duluan” balas Shirabu lalu pergi meninggalkan si kembar.

“Okei,”

Read more...

tw // genderband, fluff Enjoy! <3

(n.) mulai detik ini, menit ini, jam ini dan hari ini, duniaku hanya dipenuhi dengan suara indah mu yang terus terulang-ulang bagaikan kaset rusak.


Kini giliran Atsumu dan Osamu lah yang memeriahkan suasana ini. Mereka berdua sudah diatas stage, dengan Atsumu yang berdiri disebelahnya ada Osamu yang duduk dikursi bar putar itu.

Dari atas Atsumu bisa melihat Akaashi, Kenma dan Shirabu yang sedang menonton dibelakang dibawah pohon rindang melambaikan tangan mereka. Senyum Atsumu makin lebar membuat semua fans mereka menggila.

Read more...