Village Park

Setelah selesai berbenah di villa yang Suna pesan, Kuroo ingin berjalan-jalan sendiri disekitar desa ini. Sudah lama dia tidak menghirup udara setenang dan sesegar ini.

Sedangkan teman yang lainnya juga sibuk dengan urusan mereka dalam menenangkan diri. Kuroo berpakaian kasual seperti dia kuliah biasanya.

Lama berjalan, ternyata kakinya membawa Kuroo menuju ke sebuah taman kecil-kecilan yang lumayan ramai di sore ini. Banyak anak kecil yang berlarian dan muda-mudi yang berduaan, tak lupa beberapa keluarga yang piknik.

Kuroo duduk disalah satu bench yang kebetulan sepi, ia duduk sambil menikmati angin yang kadang berhembus dan pemandangan senja yang menyejukkan pikiran.

Suara tawa anak kecil, obrolan samar para orangtua dan ucapan klasik para muda-mudi itu menjadi melodi indah ditelinganya.

“Kapan ya terakhir gue ngerasa tenang, gaada beban kek gini?”

“Nggatau deh, gue lagi mengbengong.”

Lama dia memandangi suasana taman ini, matanya tanpa sengaja menatap seseorang yang hampir berada diujung taman, jauh dari tempat Kuroo duduk, keberadaannya tersamarkan oleh semak-semak yang emak banyak tumbuh disana.

“Ngapain tuh orang diem disana? Ga banyak nyamuk apa?”

“Yaudahsi biarin, kali aja dia ingin menemani nyamuk mengobrol.”

Setelah cukup lama Kuroo duduk disana, dan langit berubah menjadi lebih gelap. Kuroo bangun dari duduknya, melihat bahwa seseorang yang diujung sana sudah hilang, mungkin sudah pulang. Kuroo pun beranjak menuju villa tempat ia menginap dengan santai.


“Dah dateng bro?” Tanya Bokuto sambil membawa semangkuk mie soto.

“Belom, ini arwah gue.” Jawab Kuroo.

“Oh.”

:)

“Lu mie dapet darimana Bok? Jahat banget ga bagi-bagi.” Tanya Kuroo sambil duduk disofa bareng Bokuto.

“Nggatau, tadi Suna gaada angin gaada topan tetiba ngasih mie soto, ya karena gue laper, gas aja gue masak.”

“Semi mana? Dari tadi ga keliatan kepalanya.”

“Gatau, gue makan.”

“Dah dateng lo Kur?” Tanya seseorang membuat Kuroo menoleh mendapati temannya, Iwaizumi yang terlihat baru mandi sedang turun tangga.

“Yoi,”

“Suna mana?” Tanya Iwaizumi

“Nggatau, Bokuto juga kek nya gapeduli.” Jawab Kuroo

“Dih, dia lagi pergi kerumah om nya. Baru aja tadi nih sebelum Kuroo dateng.”

“Oh, lu dapet mie soto dari mana Bok? Awas ketauan Sakusa, diceramahin lu gegara makan mie.” Ucap Iwaizumi

“Ya karena itu, gue makannya pas Sakusa masih keluar. Dia udah keluar dari jam empat sore sih.”

“Paling juga lagi nyemprotin muka orang pake sanitizer, makanya lama.” Canda Kuroo.

“Wkwk, bisa jadi. Lu ga makan Kur? Gue mau masak mie nih, sekalian ga sama lo?” Tawar Iwaizumi.

“Nah! Ini adalah sosok teman yang selama ini gue cari!! Titip Iwa, gue laper.”

“Y.”

—fin. @ all contents by tsumumbul, do not modify or repost without my permission.