— Prepare.

tw // genderband, fluff Enjoy! <3

(n.) untuk pertama kalinya aku berjarak dekat sekali dengan perempuan, dan itu adalah dirimu.


Dibelakang stage semua sibuk kesana-kemari, Atsumu dan Osamu diminta untuk menunggu hingga saatnya tampil, dan saat ini Osamu sedang memetik senar gitarnya dengan serius. Atsumu kadang ikut menyanyikan lagu dari nada yang dimainkan Osamu.

Hingga datang gadis dengan rambut coklat fluffy nya, Oikawa Tooru. Oikawa datang menghampiri mereka dengan mic kecil ditangannya.

“Hi! Kenalin Oikawa Tooru pacarnya Iwa-chan, ini Iwa-chan bilang kalian belum pake mic nya, bisa pake sendiri kan?” Sapa Oikawa sambil memberikan dua alat mic pada Atsumu dan Osamu.

Sebenarnya mereka berdua tidak bisa memakai mic ini, tapi Oikawa tampaknya sangat sibuk terdengar dari walkie takey nya sedari ramai memanggil nama Oikawa untuk mengecek inilah, itulah dan kertas-kertas ditangan Oikawa juga menanti untuk dilihat.

“Bisa kok, salam kenal juga saya Atsumu ini adik kembar saya, Osamu.” Balas Atsumu

“Iyaa, nanti kalo ada waktu kita ngobrol lagi ya? Aku pergi dulu, dadah!” Pamit Oikawa dengan senyuman imut diwajahnya yang tampak lelah itu.

Dan Atsumu hanya membalas lambaian Oikawa sambil tersenyum kecil. Lalu ia menoleh ke Osamu yang bingung dengan alat mic itu.

“Kok bilang bisa make sih? Kitakan noob kalo masalah ginian,,” keluh Osamu

“Ya gimana, dia sibuk banget tau. Udahlah ayo coba pake sendiri, sekalian latihan” ucap Atsumu lalu mencoba memasang mic itu.

Lama Atsumu mencoba, ia tetap tidak mengerti cara memakainya, Osamu sudah menyerah setelah ia melihat betapa sulitnya Atsumu mencoba, dan ia malah fokus melihat betapa lucunya saudara kembarnya itu.

“Wkwkwk mukamu keliatan banget kalo kesusahan,” ejek Osamu

“Diem deh, mending bantuin sini,,”

Mereka terus bertengkar kecil, hingga ada suara serak basah dan rendah memanggil nama mereka berdua.

“Atsumu Osamu, ada yang bisa dibantu?” Sapa Sakusa yang baru saja masuk ke backstage bersama dengan lelaki sipit bermata hijau.

“Eh kak Omi, anu Osamu gabisa make mic nya,” balas Atsumu

“Lah, kan yang gabisa kita berdua, kenapa aku aja yang disebut?” Saut Osamu tidak terima namanya dijelekkan.

“Oo” balas Atsumu tak peduli membuat Osamu ingin mencekek saudara kembarnya itu.

“Udah-udah sini kakak bantuin,” lerai Sakusa lalu ia mengambil mic ditangan Atsumu.

“Sun, lu bantuin Osamu biar cepet.” Tegur Sakusa pada Suna yang bengong melihat Osamu yang fokus pada gitarnya lagi.

“Hah?” Bengong nya

“Sana lu bantuin Osamu, gue bantuin Atsumu biar cepet” Sakusa bingung kenapa Suna kek orang lemot gini.

“Oiya, oke”

Lalu Suna berjalan kearah Osamu yang memainkan gitarnya, “Osamu ya? Salam kenal gue Suna Rintarou” sapa Suna menyodorkan tangannya kedepan Osamu.

Osamu menatapnya dengan bingung, “oh ini gue temennya Sakusa, suruh bantuin lu make mic nya biar cepet.” Jelas Suna lagi gelagapan.

“Oh temen Kak Omi, ini mic nya” ucap Osamu lalu menyerahkan mic miliknya lalu berdiri dihadapan Suna.

Ia tak menyangka, meskipun kelihatannya Suna badannya bungkuk, ia lebih tinggi dari Osamu. Osamu setinggi pundak Suna jika diliat saat ini.

Dengan segera Suna memakaikan mic milik Osamu, “udah?” Tanya Osamu

“Iya udah, gimana? Ada yang kurang enak make nya?”

“Udah, udah pas make nya. Makasih ya kak,” jawab Osamu.

“Iya sama-sama”

Sedangkan untuk Sakusa, ia tidak menyangka dalam hidupnya akan berdiri sedekat ini dengan gadis selain keluarganya. Wangi parfum vanilla Atsumu tercium jelas dihidung Sakusa yang tertutupi masker.

“Udah kak?” Tanya Atsumu memperhatikan Sakusa.

“Iya udah,,”

“Oke makasih ya kak!!”

“Iya, besok-besok jangan sungkan kalo mau minta bantuan.”

“Iya kak!”

—fin. © All contents by tsumumbul, do not modify or repost without my permission.