Kencan (katanya) — Cinema

Saat ini Sakusa dan Atsumu sudah ada didalam mobil milik Sakusa. Mereka diem-dieman karena emang Sakusa bingung mau ngomong apa dan Atsumu sibuk sama hp nya.

“Jadi,, sekarang kita bakal nonton apa Mi? Horor? Roman? Action?” Tanya Atsumu memecah keheningan.

“Horor, kamu berani?”

“Berani!! Apa judulnya?”

“The Conjuring: The Devil Made Me Do It”

“Oooohhhh, Samu biasanya takut banget kalo sama season film itu. Tapi nanti boleh beli popcorn dulu?” Pinta Atsumu yang tanpa sengaja menatap Sakusa dengan puppy eyes nya.

“Iya boleh, beli banyak juga gapapa. Kalo perlu satu studio kubeliin popcorn.” Jawab Sakusa terpengaruh mata imut itu.

“Ehehehe, mwakasii”

Tak butuh lama-lama, kini mobil Sakusa sudah terparkir rapi di parkiran salah satu Cinema yang lumayan ramai malam itu.

Atsumu sempat terpesona dengan keindahan Sakusa saat serius memarkirkan mobilnya dengan sempurna. Matanya yang tajam dan serius itu memang terlihat kejam, tapi Atsumu selalu ditatap lembut oleh mata itu.

“Atsu? Kenapa bengong? Udah selesai nih, gamau turun?” Ucap Sakusa yang ternyata sudah berdiri membukakan pintu tempat duduk Atsumu.

Atsumu turun dengan muka merahnya, merasa malu karena membayangkan dirinya ditatap seperti itu bukan seperti Sakusa menatap orang lain.

“Atsu kenapa? Kok mukanya merah? Kepanasan? Mau Omi belikan minuman dingin?” Tanya Sakusa sambil merapihkan rambut pirang Atsumu.

“E-enggak, cuma kena sinar matahari biasanya emang gini. Entar lagi juga ilang merah-merah nya.” Jawab Atsumu sedikit menunduk, malu Sakusa melihat wajahnya.

Tiba-tiba sinar matahari itu tidak menyilaukan lagi, ternyata tangan besar dan ramping Sakusa meneduhi Atsumu dari sinar matahari dan badannya pun juga menghalangi sinar matahari mengenai badan Atsumu.

Atsumu semakin merah diperlakukan seperti itu, ia semakin menyembunyikan wajahnya.

“Udah nggak silau? Ayok cepetan masuk, biar ngga merah lagi, kasian kamu jadi gini,,” ucap Sakusa dengan raut khawatir nya.

“Gapapa Omi, biasa inimah,..” jawab Atsumu, lalu Sakusa menggandengnya tetap dengan tangan yang melindungi Atsumu dari sinar matahari.

Didalam Cinema, muka Atsumu sudah kembali normal. Dan Sakusa mengeceknya bonus mengelus pipi embul, halus dan empuk Atsumu.

Dan Atsumu yang diperlakukan seperti itu berusaha menahan agar merah wajahnya tidak muncul lagi.

Diperlakuan seperti ini oleh Omi dan pandangan semua orang di Cinema membuat Atsumu ingin kembali kerumah bersembunyi dipelukan Mamahnya, malu!

Akhirnya setelah selesai Sakusa mengecek wajah pujaan hatinya, mereka langsung mengantri untuk membeli popcorn.

Dengan postur Sakusa yang tinggi dan tampan, tak lupa masker yang membuatnya sedikit misterius, menyita banyak perhatian para orang membuat Atsumu sedikit...cemburu.

Ia dengan posesif memeluk lengan Sakusa erat dan sesekali mengusak-usak wajahnya dilengan baju Omi-nya itu.

“Plis, ini kenapa cute banget Tuhan, gue mau meningsoy aja rasanya...” Batin Sakusa

Kini giliran mereka berdua untuk memesan, pertama si penjual mencuri-curi pandang pada Sakusa yang sibuk memanjakan Atsumu dengan menuruti semua rasa apa yang Atsumu inginkan, tapi melihat tatapan Atsumu yang marah bercampur sebal, membuat si penjual merasa gemas. Duh moga cepet jadian deh,,

Saat pesanan mereka siap, Atsumu semakin mengeratkan pelukannya pada lengan Sakusa membuat Sakusa sedikit kesusahan membawa dua box popcorn dengan satu tangan.

Atsumu dalam mode posesif seperti ini sangat menggemaskan, membuat Sakusa ingin menciumnya seharian penuh. Jika tidak ingat bahwa mereka hanya sebatas teman.

Kini mereka masuk kedalam studio, didalam studio banyak orang melihat kearah Sakusa dan Atsumu, karena kemanapun Sakusa berada disana perhatian selalu tertuju padanya.

Atsumu mendengus melihat banyak orang mengerling menggoda pada Omi-nya. Mereka cepat-cepat duduk ditempat yang sudah tertulis di tiket.

Dan Atsumu duduk di kursinya dengan cemberut, memakan popcorn miliknya kasar. Sedangkan Sakusa hanya mengusak lembut rambut Atsumu sambil tersenyum geli dan gemas.

—fin. © All contents by tsumumbul, do not modify or repost without my permission.