Day Two: Hai Kak Omi!!

Atsumu mematikan hp nya lalu menoleh kesamping terlihat Bokuto yang sedang sibuk mengechat Akaashi, pacarnya.

Ya, sekarang Atsumu dan Bokuto yang terpilih menjaga stand. Dan karena Bokuto ini bulol tingkat dewa, dia nanti bakal kekelas Akaashi buat ngapel.

:)

Untung Osamu mau nemenin dia, tapi Osamu pasti diekorin sama sesosok daging bernyawa bernama Suna Rintarou. Tapi gapapalah, Samu kan anti uwu-uwu club.

Kadang Atsumu heran, kok bisa Akaashi yang perfect kayak Mbak Kitashin saudara nya mau sama spesies sejenis Bokuto gini.

“Gue tau gue ganteng Tsum, tapi gausah diliatin mulu kan malu,” ucap Bokuto sambil menyisir rambutnya kebelakang.

“EWH!!1!1”

“Dahlah mau nata barang, bantuin Bok!” Ucap Atsumu sambil berdiri dari duduknya.

“Bantuin apaan?”

“Itutuh tolong ambilin kardus makanannya, biar gue yang nata.”

“Oke,”


Di stand MIPA 01, ada Akaashi yang menata barang yang akan dijual dan Kenma yang sedang sibuk dengan psp nya.

“Ken, tolong ambilin kardusnya tuh,” pinta Akaashi pada Kenma sambil menunjuk kerdus yang tergeletak di lantai.

Kenma mem-pause game nya lalu berjalan mengambil kardus yang dimaksud Akaashi.

Setelah diberikan pada Akaashi, Kenma melanjutkan game nya tanpa ada niatan membantu Akaashi untuk menata barang, begitupun Akaashi tak ada niatan ingin dibantu Kenma.

Selesai menata barang yang akan dijual, Akaashi duduk disamping Kenma sambil melihat-lihat lalu lalang murid-murid.

Tak lama, matanya menangkap teman sekelasnya Sakusa berjalan ke stand kelasnya bersama sepupunya, Komori Motoya.

“Bungkus 5 pudding, berapa?” Ucap Sakusa tepat setelah ia sampai di depan stand kelasnya.

“Hah?”

Akaashi bingung. Datang-datang bukannya mengucapakan sapaan, atau apa. Mereka teman bukan sih?

“25.000 semuanya, buat siapa Sak? Banyak banget, setau gue lu ngga suka manis.” Jawab Akaashi sambil memasukkan pudding yang dibeli Sakusa kedalampaper bag.

“Kayak lu ngga tau aja Shi, mau dikasih ke gebetan imut lah!!” Bukan Sakusa yang menjawab melainkan Komori, sambil sedikit menyenggol lengan Sakusa.

Sakusa hanya mendecakkan lidahnya, lalu pergi meninggalkan Komori.

“LAH SAK?! TUNGGUIN!! MAU LIAT GEBETAN IMUTMU JUGA!!” teriak Komori lalu pergi mengejar Sakusa yang sudah jauh disana.

Akaashi heran, ini mereka beneran sepupu?

Tapi bodo, ngeliat pacar owl nya sudah datang, Akaashi juga lupa daratan. Membuat Kenma memutar matanya melihat Akaashi mode bulol.


Jam 10.11 PM

Atsumu mendengus, sekarang ia sendirian. Osamu memang sudah datang menemaninya tadi. Tapi karena muka melas Suna, ia akhirnya mengusir mereka berdua dengan alasan ia malas melihat uwu.

Suna yang mendengar itu, melihat Atsumu dengan mata berbinar seperti bertemu penolong saat hidupnya sudah diujung tanduk.

“Haaahhhhh.....”

Entah ini helaan napas panjang yang keberapa, ia menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangannya dimeja stand.

Bokuto sudah pergi ke stand MIPA 01, untuk meng-uwu bersama Akaashi.

“Panjang banget menghelanya? Bosen?” Suara berat dan rendah terdengar dari depannya, ia mendongak melihat kakak yang menjual pudding kemarin.

Sakusa Kiyoomi.

“Hai Kak Omi!!”

Sapanya dengan senyuman secerah matahari, seindah langit malam, dan secantik bunga.

Ahh, Sakusa jatuh cinta lebih daam lagi.

—fin. @ all contents by tsumumbul 2021, do not repost without permission.